6.23.2010
Ibnu Sina Bapak Kedokteran Dunia
Avicenna, begitu orang-orang Barat memanggil dan menyebut Ibnu Sina, seorang tokoh Islam abad ke 10 yang terkenal dengan ilmu medis dan kedokterannya.
Jika orang-orang Barat mau jujur, tak lengkap referensi mereka tanpa menyebut Ibnu Sina. Ibnu Sina telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan ilmu kedokteran dunia.
Ibnu Sina pernah menulis sebuah buku dengan judul, Al Qanun fi al Tibb. Sebuah buku tentang ilmu kedokteran yang menjadi rujukan banyak ilmuwan. Orang Barat menyebut buku ini dengan sebutan "The Canon", entah karena kehebatan buku ini atau pindahan kata dari Al Qanun, tapi yang jelas, buku ini sangat dahsyat pada zamannya.
Abu Ali al Husain ibn Abdallah ibn Sina, itulah nama lengkap Ibnu Sina. Ia lahir di Afsana, sebuah kota kecil dekat dengan kota Bukhara, tempat asal ahli hadits ternama Bukhari, pada tahun 981. Ibnu Sina, saat berumur sepuluh tahun, ia sudah hafal AL Qur'an dan sudah pula belajar tentang ilmu kedokteran. Entah kenapa, banyak tokoh Islam ternama berhasil menghapalkan Al Qur'an saat usianya sepuluh tahun. Mungkin bagi mereka umur 10 tahun lebih penting posisinya ketimbang 17 tahun seperti saat ini. Karena saat sepuluh tahun itulah angka umur mereka bertambah satu digit lagi. mungkin sampai wafat nanti, umur mereka tak sampai bertambah satu digit lagi.
Tak hanya belajar ilmu kedokteran, di usianya yang masih sangat belia itu ia juga belajar tentang logika dari gurunya Abu Abdallah Natili, seorang filosof terkenal zaman itu. Ibnu Sina benar-benar mengagumkan, sangat muda, tapi sangat berbakat. Ia menunjukkan minat dan keahliannya di bidang-bidang yang ia tekuni. Seorang remaja dengan pengetahuan kedokteran yang tinggi serta kedalaman ilmu agama, begitu kalangan sekitar mengenal Ibnu Sina.
Pada saat usianya menginjak tujuh belas tahun, Allah memberinya jalan yang tak pernah ia duga sebelumnya. Ibnu Sina berhasil menyembuhkan penyakit raja Bukhara saat itu, Nooh ibn Mansoor. Ini benar-benar karomah Allah, sebab banyak tabib dan ahli tak berhasil meyembuhkan penyakit sang raja sebelumnya.
Sebagai penghargaan sang raja meminta Ibnu Sina menetap di istana, paling tidak untuk sementara selama sang raja dalam proses penyembuhan. Tapi Ibnu Sina menolaknya dengan halus, sebagai gantinya ia hanya meminta izin untuk mengunjungi sebuah perpustakaan kerajaan yang kuno dan antik. Siapa sangka, dari sanalah ilmunya yang luas ditambah lagi.
Ibnu Sina selain terkenal sebagai orang yang ahli dalam ilmu agama dan kedokteran, ia juga ahli matematika. Tak hanya itu, ia pun seorang filosof sekaligus ahli di bidang astronomi, juga seorang pustakawan dan psikater yang handal.
Ibnu Sina juga terkenal sebagai seorang pengembara. Setelah kematian ayahnya ia mulai berkelana, menyebarkan ilmu dan mencari ilmu yang baru. Tempat pertama yang menjadi tujuannya setelah hari duka itu adalah Jurjan, sebuah kota di Timur Tengah. Di sinilah ia bertemu dengan seorang sastrawan dan ulama besar Abu Raihan Al Biruni. Al Biruni, adalah guru baru dengan ilmu yang baru pula bagi Ibnu Sina.
Setelah Jurjan dan Al Biruni, tak lama Ibnu Sina melanjutkan lagi Tour of Dutynya. Rayy dan Hamadan adalah kota selanjutnya, sebuah kota dimana karyanya yang spektakular The Canon mulai dituliskan. Di tempat ini pula Ibnu Sina banyak berjasa, terutama pada raja Hamadan. Seakan tak pernah lelah, ia melanjutkan lagi pengembaraannya, kali ini daerah Iran menjadi tujuannya. Di sepanjang jalan yang dilaluinya itu, banyak lahir karya-karya besar yang memberikan manfaat besar pada dunia ilmu kedokteran khususnya.
Tak berlebihan sebetulnya Ibnu Sina mendapat julukan Bapak Kedokteran Dunia. Karena selain perkembang dunia medis awal tak bisa terlepas dari nama besar Ibnu Sina, ia juga banyak menyumbangkan karya-karya orisinal dalam dunia kedokteran. Dalam The Canon misalnya, ia menulis eksiklopedi dengan jumlah jutaan item tentang pengobatan dan obat-obatan. Ia juga adalah orang yang memperkenalkan penyembuhan secara sistematis serta kontinyu, dan ini dijadikan rujukan selama tujuh abad lamanya. Begitulah contoh jika ilmu-ilmu Allah dipelajari dan diamalkan dengan benar.
Ibnu Sina pula yang mencatat dan menggambarkan anatomi tubuh manusia secara lengkap untuk pertema kalinya. Dan dari sana ia berkesimpulan bahwa, setiap bagian tubuh manusia, dari ujung rambut hingga ujung kaki kuku saling berhubungan. Lebih khusus lagi, ia mengenalkan dunia kedokteran pada ilmu yang sekarang diberi nama pathology dan farma, yang menjadi bagian penting dari ilmu kedokteran.
Subhanallah, Ibnu Sina benar-benar luar biasa. Selain ilmu dan karya yang telah disebutkan di atas ternyata masih banyak lagi yang tersisa, dan semuanya penting serta vital pula. Ia adalah orang yang pertama kali merumuskan, bahwa kesehatan fisik dan kesehatan jiwa ada kaitan dan saling mendukung. Ia juga orang yang pertama kali mengatakan dan memisah-misah seluruh bagian dari mata. Maka kalau kita sekarang mengenal kornea, pupil, retina, lensa optik dan setiap bagian dari mata, seharusnya kita berterima kasih pada Ibnu Sina. Pendeknya, karya Ibnu Sina, The Canon telah menjadi "kitab suci" dalam dunia kedokteran sampai saat ini.
Selain The Canon, ada satu lagi kitab karya Ibnu Sina yang tak kalah dahsyatnya pula. Ibnu Sina's Kitab As Sifa, begitu judulnya. Sebuah kitab tentang cara-cara pengobatan sekaligus obatnya. Kita ini di dunia ilmu kedokteran menjadi semacam ensiklopedia filosopi dunia kedokteran. Dalam bahasan latin, kitab iin di kenal dengan nama "Sanatio".
Kini hampir sepuluh abad sudah Ibnu Sina meninggalkan kita, tapi ilmu dan karyanya sampai sekarang masih berguna. Kita generasi muda Islam, tak cukup hanya bangga mempunyai Ibnu Sina, tapi bagaimana kita menjadi Ibnu Sina muda yang jadi acuan dunia dan meninggikan kalimat ilahi.
Ibnu Sina memang telah meninggalkan kit a sejak tahun 1073 lalu, di kota yang dicintainya, Hamadan. Tapi sebenarnya ia masih menemani dan membimbing kita, khususnya orang-orang yang menekuni dunia kedokteran. Kelak jika kita diberi kesempatan Allah berkunjung ke Paris, pasti kita akan temui foto Ibnu Sina terpampang dengan gagah di gedung fakultas kedokteran yang megah. Semoga Allah merahmatinya.
6.22.2010
Sayidatina Fatimah ra : Penghulu Wanita Syurga
Dia besar dalam suasana sulit. Ibunya meninggal saat ia masih terlalu muda dan masih memerlukan kasih sayang seorang ibu. Sejak itu, dialah yang mengambil alih tugas menguruskan rumahtangga seperti memasak, mencuci, mengemas rumah dan membereskan berbagai keperluan ayahandanya, Rasulullah saw.
Di balik kesibukan itu, dia juga adalah seorang yang paling kuat beribadah. Keletihan yang ditanggung akibat seharian bekerja menggantikan tugas ibunya yang telah pergi itu, tidak menghalangi Sayidatina Fatimah dari bermunajat dan beribadah kepada Allah SWT. Malam- malam yang dilalui, diisi dengan tahajud, zikir dan siangnya dengan sholat, puasa, membaca Al Quran dan lain-lain. Setiap hari, suara halusnya mengalunkan irama Al Quran.
Ketika ia berusia 18 tahun, dia dinikahkan dengan pemuda yang sangat miskin hidupnya. Bahkan oleh kemiskinan itu, untuk membayar mas kawin pun, suaminya tidak mampu lalu dibantu oleh Rasulullah SAW.
Setelah nikah, kehidupannya berjalan dalam suasana yang amat sederhana, gigih dan penuh ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Suaminya Sayidina Ali merupakan orang kepercayaan Rasulullah SAW yang diamanahkan untuk berada di barisan depan dalam pasukan kaum muslimin. Dengan demikian, Sayidatina Fatimah pun sering ditinggalkan oleh suaminya yang pergi berperang berbulan-bulan lamanya. Namun dia tetap ridha.
Isteri mana yang tidak mengharapkan belaian mesra daripada seorang suami. Namun bagi Sayidatina Fatimah ra, saat-saat berjauhan dengan suami adalah satu kesempatan berdampingan dengan Allah SWT untuk mencari kasih-Nya, melalui ibadah-ibadah yang ia lakukan. Sepanjang kepergian Sayidina Ali itu, hanya anak-anak yang masih kecil menjadi temannya. Nafkah untuk dirinya dan anak-anaknya Hassan, Hussin, Muhsin, Zainab dan Umi Kalsum diusahakan sendiri. Untuk mendapatkan air, dia berjalan jauh dan mengambil air dari perigi yang 40 hasta dalamnya, di tengah sinar matahari di atas padang pasir. Kadangkala dia harus menahan lapar sepanjang hari. Bahkan ia sering juga berpuasa dan menjadikan tubuhnya kurus hingga menampakkan tulang di dadanya.
Pernah suatu hari, ketika ia sedang asyik bekerja menggiling gandum, Rasulullah datang berkunjung ke rumahnya. Sayidatina Fatimah yang amat keletihan ketika itu lalu meceritakan keperitan hidupnya kepada Rasulullah SAW. Betapa dirinya telah bekerja keras, menyaring tepung, mengangkat air, memasak serta melayani keperluan anak-anak. Dia berharap agar Rasulullah dapat menyampaikan kepada Sayidina Ali, kalau mungkin boleh disediakan untuknya seorang pembantu rumah.
Rasulullah saw merasa kasihan terhadap penanggungan anakandanya itu. Namun baginda amat tahu, sesungguhnya Allah memang menghendaki kesusahan bagi hamba-Nya sewaktu di dunia untuk membeli kesenangan di akhirat. Mereka yang rela bersusah payah dengan ujian di dunia demi mengharapkan keridhaan-Nya, mereka inilah yang mendapat tempat di sisi-Nya.
Lalu, dibujuknya Fatimah ra sambil memberi harapan dengan janji-janji Allah. Baginda mengajarkan zikir, tahmid dan takbir yang apabila diamalkan, segala penanggungan dan bebanan hidup akan terasa ringan.
Ketaatannya kepada Sayidina Ali menyebabkan Allah SWT mengangkat darjatnya. Sayidatina Fatimah tidak pernah mengeluh dengan kekurangan dan kemiskinan keluarga mereka. Ia juga tidak meminta-minta hingga menyusahkan suaminya.
Dalam kondisi itu, kemiskinan tidak menghilangkan semangat Sayidatina Fatimah untuk selalu bersedekah. Dia tidak sanggup untuk kenyang sendiri apabila ada orang lain yang kelaparan. Dia tidak rela hidup senang dikala orang lain menderita. Bahkan dia tidak pernah membiarkan pengemis melangkah dari pintu rumahnya tanpa memberi sesuatu, meskipun dirinya sendiri sering kelaparan. Memang cocok sekali pasangan Sayidina Ali ini kerana Sayidina Ali sendiri lantaran kemurahan hatinya sehingga diberi gelar sebagai 'Bapa kepada janda dan anak yatim' di Madinah.
Namun, pernah suatu hari, Sayidina Fatimah telah menyebabkan Sayidina Ali tersentuh hati dengan kata-katanya. Menyadari kesilapannya, Sayidatina Fatimah segera meminta maaf berulang-ulang kali. Apabila dilihatnya air muka suaminya tidak juga berubah, lalu dengan berlari-lari seperti anak kecil dia mengelilingi Sayidina Ali dan meminta dimaafkan. Melihat aksi Sayidatina Fatimah itu, tersenyumlah Sayidina Ali lantas memaafkan isterinya itu.
"Wahai Fatimah, kalaulah dikala itu engkau mati sedang Ali tidak memaafkanmu, niscaya aku tidak akan menyembahyangkan jenazahmu," Rasulullah SAW memberi amaran kepada puterinya itu apabila perkara itu sampai ke pengetahuan baginda.
Begitulah kedudukan seorang suami yang ditetapkan Allah SWT sebagai pemimpin bagi seorang isteri. Betapa seorang isteri itu perlu berhati-hati dan sangat lembut saat berhadapan dengan suami. Apa yang dilakukan Sayidina Fatimah itu bukan menggerutu, marah-marah, meninggikan suara, bermasam muka, atau yang lain yang akan menyusahkan Sayidina Ali ra.
Semasa perang Uhud, Sayidatina Fatimah telah ikut dan merawat luka Rasulullah. Dia juga turut bersama ayahandanya, Rasulullah saw, semasa peristiwa penaklukkan Kota Makkah dan ketika Rasulullah mengerjakan 'Haji Wada' pada akhir tahun 11 Hijrah. Dalam perjalanan haji terakhir ini Rasulullah SAW telah jatuh sakit. Sayidatina Fatimah tetap di sisi ayahandanya. Ketika itu Rasulullah membisikkan sesuatu ke telinga Fatimah ra yang membuatnya menangis. Kemudian Nabi SAW membisikkan sesuatu lagi yang membuatkannya tersenyum.
Dia menangis kerana ayahandanya telah membisikkan kepadanya berita kematian baginda. Namun, sewaktu ayahandanya menyatakan bahawa dialah orang pertama yang akan berkumpul dengan baginda di alam baqa', gembiralah hatinya. Sayidatina Fatimah meninggal dunia enam bulan setelah kewafatan Nabi SAW, dalam usia 28 tahun dan dimakamkan di Perkuburan Baqi', Madinah.
Begitu wanita yang utama, agung dan namanya harum tercatat dalam al-Quran. Hidupnya penuh dengan kesulitan. Allah mentakdirkannya seperti itu kerana Dia tahu bahwa dengan kesusahan itu, hamba-Nya akan lebih dekat kepada-Nya. Begitulah juga dengan kehidupan wanita-wanita agung yang lain. Mereka tidak sempat melakukan kesombongan dan membanggakan diri atau bersenang-senang. Sebaliknya, dengan kesusahan dan kesulitan itu mereka dididik oleh Allah untuk sentiasa merasa sabar, ridha, takut dengan dosa, tawadhuk (merendah diri), tawakkal dan lain-lain.
Ujian-ujian itulah yang sangat mendidik mereka agar bertaqwa kepada Allah SWT. Justeru, wanita yang berjaya di dunia dan di akhirat adalah wanita yang hatinya dekat dengan Allah, merasa terhibur dalam melakukan ketaatan terhadap-Nya, dan amat bersungguh-sungguh menjauhi larangan-Nya. Meskipun untuk itu diri mereka menderita.
(kisah - kisah Islami)
Selembar Bulu Mata
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh...
Konon di Hari Pembalasan kelak, ada seorang hamba Allah sedang di adili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk berbuat maksiat.
Tetapi ia bersikeras membantah. "Tidak. Demi langit dan bumi sungguh tidak benar. Saya tidak melakukan semua itu ". "Tetapi saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam dosa," jawab malaikat. Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru.
Tetapi anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi pun yg sedang berdiri. Di situ hanya ada dia sendirian./span>
Makanya ia pun menyanggah, "Manakah saksi-saksi yg kau maksudkan? Di sini tdk ada siapa kecuali aku dan suaramu". "Inilah saksi-saksi itu," ujar malaikat. Tiba-tiba mata angkat bicara, "Saya yg memandangi." Disusul oleh telinga, "Saya yg mendengarkan." Hidung pun tidak ketinggalan, "Saya yang mencium." Bibir mengaku, "Saya yang merayu." Lidah menambah, "Saya yang mengisap." Tangan meneruskan, "Saya yang meraba dan meremas." Kaki menyusul, "Saya yang dipakai lari ketika ketahuan." "Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu", ucap malaikat.
Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus asa dan amat berduka, sebab sebentar lagi bakal dijebloskan ke dalam jahanam. Padahal, rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu. Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar suara yg amat lembut dari selembar bulu matanya: "Saya pun ingin juga mengangkat sumpah sebagai saksi." "Silakan", kata malaikat. "Terus terang saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yg lengang, aku pernah dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali perbuatan buruknya. Bukankah nabinya pernah berjanji, bahwa apabila ada seorang hamba kemudian bertobat, walaupun selembar bulu matanya saja yg terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman api neraka? Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil sebagai saksi bahwa ia telah melakukan tobat sampai membasahi saya dengan air mata penyesalan."
Konon, dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut di bebaskan dari neraka dan diantarkan ke surga. Sampai terdengar suara bergaung kepada para penghuni surga: "Lihatlah, Hamba Tuhan ini masuk surga karena pertolongan selembar bulu mata."
Kisah2 Teladan' Jibril AS, Kerbau, Kelelawar, dan Cacing
Suatu hari Allah SWT memerintahkan malaikat Jibri AS untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah diciptakan Allah SWT sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril AS segera pergi menemui si Kerbau.
Di siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril AS mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, "hai kerbau apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kerbau". Si kerbau menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, dari pada aku dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya sendiri". Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor kelelawar./span>
Malaikat Jibril AS mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur bergantungan di dalam sebuah goa. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar, "hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kelelawar". "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah, berjalannya saja menggunakan perutnya", jawab si kelelawar. Mendengar jawaban itu pun Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor cacing yang sedang merayap di atas tanah.
Malaikat Jibril AS bertanya kepada si cacing, "Wahai cacing kecil apakah kamu senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor cacing". Si cacing menjawab, " Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal sholih ketika mereka mati mereka akan disiksa selama-lamanya.
6.20.2010
Biodata Iblis
Nama : Iblis
Gelar : Laknatullah ‘Alaihi (semoga Allah melaknatnya)
Lahir : Sebelum diciptakan manusia
Tempat tinggal : Toilet dan rumah yang tidak disebut nama Allah ketika memasukinya
Singgasana : Di atas air
Rumah masa depan : Neraka Jahanam, seburuk-buruk tempat tinggal
Agama : Kafir
Jabatan : Pimpinan Umum dari orang-orang yang dimurkai Allah dan sesat
Masa Jabatan : Hingga hari Kiamat
Karyawan : Setan jin dan setan manusia
Partner dalam bekerja : Orang yang diam dari kebenaran
Agen : Dukun dan paranormal
Musuh : Kaum Muslimin
Kekasih di dunia : Wanita yang hobi telanjang dan pamer aurat
Keluarga : Para thaghut
Cita-cita : Ingin membuat semua manusia kafir
Motto : Kemunafikan adalah akhlak yang paling utama
Hobi : Menyesatkan manusia dan menjerumuskan ke dalam dosa
Lukisan kesayangan : Tato
Mata pencaharian : Mencari harta yang haram
Makanan favorit : Bangkai manusia (ghibah)
Tempat favorit : Tempat-tempat najis dan tempat maksiat
Tempat yang dibenci : Majelis ilmu dan temat-tempat ketaatan
Alat komunikasi : ghibah (menggunjing), namimah (adu domba) , dan dusta
Jurus Andalan :
1. Memoles kebathilan
2. Menamakan Maksiat dengan nama yang indah
3. Menamakan Ketaatan dengan nama yang tidak disukai
4. Masuk melalui pintu yang disukai manusia
5. Menyesatkan manusia secara bertahap
6. Menghalang-halangi manusia dari kebenaran
7. Berlagak sebagai penasihat
Kelemahan :
1. Tidak berkutik di hadapan orang yang ikhlas
2. Kewalahan menghadapi orang yang berilmu
3. Lari dari suara adzan
4. Lari dari rumah yang dibacakan al-Baqarah
5. Menyingkir dari orang yang berdzikir kepada Allah
6. Menangis ketika melihat orang bersujud kepada Allah
Sumber : "kitab Wiqayatul Insan minal Jin wasy Syayaathin”
Catatan Dari Seorang Akhwat
What Ever People Said, This Is My Way
Mereka bilang kerudungku seperti nenek-nenek
padahal rambut sasak mereka seperti daun kering melambai.
Mereka bilang jilbabku ketinggalan zaman
padahal tank-top mereka seperti koteka zaman batu.
Mereka bilang ucapanku seperti orang yang ceramah
padahal rumpian mereka tak lebih indah dari dengungan segerombol lebah.
Mereka bilang cara berfikirku ”ketuaan”
padahal umur kepala dua mereka tidak menjadikannya lebih dewasa dari seorang anak kecil berumur 5 tahun.
Mereka bilang tingkah polahku tidak enerjik,/span>
padahal laku mereka lebih menyerupai banteng seruduk sana-seruduk sini.
Mereka bilang dandananku pucat,
padahal penampilan mereka lebih mirip dengan ondel-ondel
Mereka bilang aku nggak gaul,
padahal untuk mengenal konspirasi saja mereka geleng-geleng.
Mereka bilang:
aku sok suci
aku tidak menikmati hidup
aku nggak ngalir
aku fanatik sok lebay
dan sok bau surga.
Ku jawab:
Ya, aku berusaha untuk terus mensucikan diri.
Karena najis tidak pernah mendapatkan tempat dimanapun berada,
meskipun letaknya di atas tahta emas.
Ya, aku tidak menikmati hidup ini. Karena hidup yang kudambakan bukan hidup yang seperti ini yang lebih buruk dari hidupnya binatang ternak
Ya, aku nggak ngalir. Aku adalah ikan yang akan terus bergerak, tidak terseret air yang mengalir sederas apapun alirannya. Karena aku tidak ingin jatuh ke dalam pembuangan.
Ya, aku fanatik. Karena fanatik dalam kebenaran yang sesuai fitrah adalah menyenangkan dibanding fanatik dalam kesalahan yang fatrah (kufur)
Ya, aku memang sok lebay. Karena aku adalah manusia yang lemah yang terserang makhluk kecil macam virus saja tubuhku sudah ambruk, manusia yang bodoh yang tidak mengetahui nasib hidupku satu detik setelah ini, manusia yang serba kurang dan punya batas waktu yang ketika waktu itu habis aku tidak bisa mengulurnya ataupun mempercepatnya
Ya, aku ingin mencium bau surga yang dijanjikan Tuhanku yang baunya dapat tercium dari jarak ratusan tahun cahaya. Betapa meruginya orang yang tidak bisa mencium bau surga, karena itu menandakan betapa jauhnya posisinya dari surga...
Kullu maa huwa aatin qoribun
Segala sesuatu yang pasti datang itu dekat...
Manusia dibekali Islam dan Muhammad sebagai pembawa huda dan haq
Juga, manusia juga dibekali akal oleh Tuhannya
Namun, manusia diberi kebebasan memilih untuk hidupnya
Dan, there is only one choice
Untuk itulah aku memilih jalanku
Memilih jalan hidupku
Hidup yang aku dambakan
Mendamba apa yang telah dijanjikanNya
Janji yang tak akan pernah diingkari
Whatever... what they said
“Jika kamu menuruti kebanyakan manusia yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (Qs. Al-An’am 116).
"Allah tidak akan mengingkari janji-janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (Qs. Ar-Rum 6).
Malam Pertama Dengan Bidadari Surgaku
Hari pernikahanku. Hari yang paling bersejarah dalam hidup. Seharusnya saat itu aku menjadi makhluk yang paling berbahagia. Tapi yang aku rasakan justru rasa haru biru.
Betapa tidak. Di hari bersejarah ini tak ada satupun sanak saudara yang menemaniku ke tempat mempelai wanita. Apalagi ibu. Beliau yang paling keras menentang perkawinanku.
Masih kuingat betul perkataan ibu tempo hari, "Jadi juga kau nikah sama 'buntelan karung hitam' itu ....?!?" Duh......, hatiku sempat kebat-kebit mendengar ucapan itu. Masa calon istriku disebut 'buntelan karung hitam'.
"Kamu sudah kena pelet barangkali Yanto. Masa suka sih sama gadis hitam, gendut dengan wajah yang sama sekali tak menarik dan cacat kakinya. Lebih tua beberapa tahun lagi dibanding kamu !!" sambung ibu lagi.
"Cukup Bu! Cukup! Tak usah ibu menghina sekasar itu. Dia kan ciptaan Allah. Bagaimana jika pencipta-Nya marah sama ibu...?" Kali ini aku terpaksa menimpali ucapan ibu dengan sedikit emosi. Rupanya ibu amattersinggung mendengar ucapanku.
"Oh.... rupanya kau lebih memillih perempuan itu ketimbang keluargamu. baiklah Yanto. Silahkan kau menikah tapi jangan harap kau akan dapatkan seorang dari kami ada di tempatmu saat itu. Dan jangan kau bawa perempuan itu ke rumah ini !!"
DEGG !!!!
"Yanto.... jangan bengong terus. Sebentar lagi penghulu tiba," teguran Ismail membuyarkan lamunanku. Segera kuucapkan istighfar dalam hati.
"Alhamdulillah penghulu sudah tiba. Bersiaplah ...akhi," sekali lagi Ismail memberi semangat padaku.
"Aku terima nikahnya, kawinnya Shalihah binti Mahmud almarhum dengan mas kawin seperangkat alat sholat tunai !"
Alhamdulillah lancar juga aku mengucapkan aqad nikah.
"Ya Allah hari ini telah Engkau izinkan aku untuk meraih setengah dien. Mudahkanlah aku untuk meraih sebagian yang lain."
Dikamar yang amat sederhana. Di atas dipan kayu ini aku tertegun lama. Memandangi istriku yang tengah tertunduk larut dalam dan diam. Setelah sekian lama kami saling diam, akhirnya dengan membaca basmalah dalam hati kuberanikan diri untuk menyapanya.
"Assalamu'alaikum .... permintaan hafalan Qur'annya mau di cek kapan De'...?" tanyaku sambil memandangi wajahnya yang sejak tadi disembunyikan dalam tunduknya. Sebelum menikah, istriku memang pernah meminta malam pertama hingga ke sepuluh agar aku membacakan hafalan Qur'an tiap malam satu juz. Dan permintaan itu telah aku setujui.
"Nanti saja dalam qiyamullail," jawab istriku, masih dalam tunduknya. Wajahnya yang berbalut kerudung putih, ia sembunyikan dalam-dalam. Saat kuangkat dagunya, ia seperti ingin menolak. Namun ketika aku beri isyarat bahwa aku suaminya dan berhak untuk melakukan itu , ia menyerah.
Kini aku tertegun lama. Benar kata ibu ..bahwa wajah istriku 'tidak menarik'. Sekelebat pikiran itu muncul ....dan segera aku mengusirnya. Matanya berkaca-kaca menatap lekat pada bola mataku.
"Bang, sudah saya katakan sejak awal ta'aruf, bahwa fisik saya seperti ini. Kalau Abang kecewa, saya siap dan ikhlas. Namun bila Abang tidak menyesal beristrikan saya, mudah-mudahan Allah memberikan keberkahan yang banyak untuk Abang. Seperti keberkahan yang Allah limpahkan kepada Ayahnya Imam malik yang ikhlas menerima sesuatu yang tidak ia sukai pada istrinya. Saya ingin mengingatkan Abang akan firman Allah yang dibacakan ibunya Imam Malik pada suaminya pada malam pertama pernikahan mereka," ... Dan bergaullah dengan mereka (istrimu) dengat patut (ahsan). Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjanjikan padanya kebaikan yang banyak."(QS An-Nisa:19)
Mendengar tutur istriku, kupandangi wajahnya yang penuh dengan air mata itu lekat-lekat. Aku teringat kisah suami yang rela menikahi seorang wanita yang memiliki cacat itu. Dari rahim wanita itulah lahir Imam Malik, ulama besar ummat Islam yang namanya abadi dalam sejarah.
"Ya Rabbi aku menikahinya karena Mu. Maka turunkanlah rasa cinta dan kasih sayang milikMu pada hatiku untuknya. Agar aku dapat mencintai dan menyayanginya dengan segenap hati yang ikhlas."
Pelan kudekati istriku. Lalu dengan bergetar, kurengkuh tubuhnya dalam dekapku. Sementara, istriku menangis tergugu dalam wajah yang masih menyisakan segumpal ragu.
"Jangan memaksakan diri untuk ikhlas menerima saya, Bang. Sungguh... saya siap menerima keputusan apapun yang terburuk," ucapnya lagi.
"Tidak...De'. Sungguh sejak awal niat Abang menikahimu karena Allah. Sudah teramat bulat niat itu. Hingga Abang tidak menghiraukan ketika seluruh keluarga memboikot untuk tak datang tadi pagi," paparku sambil menggenggam erat tangannya.
Malam telah naik ke puncaknya pelan-pelan. Dalam lengangnya bait-bait do'a kubentangkan pada Nya.
"Robbi, tak dapat kupungkiri bahwa kecantikan wanita dapat mendatangkan cinta buat laki-laki. Namun telah kutepis memilih istri karena rupa yang cantik karena aku ingin mendapatkan cinta-Mu. Robbi saksikanlah malam ini akan kubuktikan bahwa cinta sejatiku hanya akan kupasrahkan pada-Mu. Karena itu, pertemukanlah aku dengan-Mu dalam Jannah-Mu !"
Aku beringsut menuju pembaringan yang amat sederhana itu. Lalu kutatap raut wajah istriku denan segenap hati yang ikhlas. Ah, .. sekarang aku benar-benar mencintainya. Kenapa tidak? Bukankah ia wanita sholihah sejati. Ia senantiasa menegakkan malam-malamnya dengan munajat panjang pada-Nya. Ia senantiasa menjaga hafalan KitabNya. Dan senantiasa melaksanakan shoum sunnah Rasul Nya.
"...dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya pada Allah ..." (QS. al-Baqarah:165)
Sumber: Majalah Ishlah no 37/tahun III 1995
6.19.2010
Keajaiban Sholat Hajat
"make hope come true"
“Barangsiapa yang mempunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu Adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu। Kemudian shalat dua rakaat (shalat Hajat)....”
(HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
“Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman। Di tengah perjalanan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat).... Maka, keledai itu bangun seketika (hidup kembali), lalu mengibaskan kedua telinganya।”
(HR Baihaqi)“Ada seorang yang buta matanya menemui Nabi saw, lalu ia mengatakan, “Sesungguhnya saya mendapatkan musibah pada mata saya, maka berdoalah kepada Allah (untuk) kesembuhanku.” Maka Nabi saw bersabda, “Pergilah, lalu berwudhu, kemudian shalatlah dua rakaat (shalat hajat). Setelah itu, berdoalah....” Dalam waktu yang singkat, laki-laki itu terlihat kembali seperti ia tidak pernah buta matanya.” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Jika kamu memiliki kebutuhan (hajat), maka lakukanlah seperti itu (shalat hajat).”
(HR Tirmidzi)Setiap manusia memiliki kebutuhan dan keinginan, bahkan bisa dikatakan keinginan tersebut selalu ada dan tidak terbatas. Dari mulai keinginan yang dibutuhkan menyangkut dirinya sampai kepada keinginan yang dibutuhkan menyangkut sebuah negara. Bagi yang beriman, segala kebutuhan, cita-cita, harapan, dan keinginan tersebut, tidak serta merta selalu ditempuh melalui jalan usaha secara praktis belaka. Akan tetapi, ia akan terlebih dahulu mengadukannya kepada Allah SWT, sebab Dia adalah Dzat Yang Mahakaya, yang memiliki langit, bumi, dan seluruh alam semesta, Dzat Yang tidak bakhil dalam memberi kepada yang memohon dan meminta kepada-Nya.Oleh karena itu, Rasulullah saw setiap kali menghadapi kesulitan beliau selalu mengadukannya kepada Allah SWT melalui shalat. Mengadu dan memohon kepada Tuhan yang tidak pernah sekali pun berada dalam lemah dan miskin. Kenapa? Karena shalat adalah jalan keluar bagi mereka yang memiliki kesulitan dan kebutuhan, juga sebagai media dimana seorang hamba mengadukan segala persoalan hidup yang dihadapinya. Di dalam Al-Qur`an, Allah SWT berfirman,“Dan mintalah pertolongan kepada Tuhanmu dengan melaksanakan shalat dan dengan sikap sabar.” (QS Al-Baqarah [2]: 45)Shalat hajat, ditetapkan atau disyariatkan yang secara khusus dikaitkan kepada ibadah bagi yang sedang memiliki kebutuhan atau permasalahan. Dan tentunya, ini lebih spesifik dibandingkan dengan shalat-shalat lain dan memiliki suatu keistimewaan sendiri dari Allah dan Rasulullah saw.Selain itu, shalat hajat merupakan suatu cara paling tepat dalam mengadukan permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang muslim.Shalat hajat merupakan salah satu jenis shalat yang disyariatkan di dalam Islam. Dasar hukum shalat hajat terdapat di dalam hadits Rasulullah saw. Para sahabat, ulama salaf, dan para shalihin biasa melakukan shalat hajat, terutama ketika mereka memiliki suatu kebutuhan, baik dalam situasi mendesak maupun dalam situasi biasa. Dari beberapa keterangan yang terdapat di kitab-kitab, baik ulama salaf maupun khalaf (kontemporer), shalat ini telah banyak membuktikan keampuhan atau terkabulnya seluruh permohonan dari kebutuhan yang mereka pinta kepada Allah, sebagaimana yang terdapat pada buku ini.Shalat hajat juga merupakan bagian dari keringanan dan rahmat dari Allah SWT bagi hamba-Nya. Pada praktiknya shalat hajat ini sangat mudah dan bisa dilakukan pada siang hari atau malam, tidak seperti pada shalat-shalat lainnya secara umum. Misalnya, shalat dhuha hanya bisa dilakukan pada saat matahari terbit sampai datangnya waktu zuhur, atau shalat tahajud yang hanya bisa dilakukan pada malam hari.Sebagai pembuktian atas kebenaran sabda Rasulullah terhadap shalat hajat, tidak terhitung banyaknya orang yang telah mendapatkan keajaiban dan terkabulnya permintaan atau hajat mereka. Bahkan, ada yang mendapatkan keajaiban dengan diturunkan malaikat kepadanya untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya, sebagaimana yang terdapat di dalam bab “Bukti Dan Kisah Nyata Orang-Orang Mendapatkan Keajaiban Shalat Hajat”Untuk menambah kesempurnaan, buku ini juga dilengkapi tata cara shalat hajat dan doa-doa mustajab.Bacalah buku ini, amalkan, sebab semua orang memiliki kebutuhan. Setelah itu, kita akan merasakannya sendiri manfaatnya.
6 Pertanyaan Imam Al Ghozali
Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya....
Pertanyaan yang pertama, "Apa yang paling DEKAT dengan diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab "Orang tua, Guru, Kawan, dan Sahabatnya". Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185)
Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua, "Apa yang paling JAUH dari diri kita di dunia ini?". Murid - muridnya menjawab "Negara Cina, Bulan, Matahari dan Bintang - Bintang". Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "MASA LALU". Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga, "Apa yang paling BESAR di dunia ini?". Murid-muridnya menjawah "Gunung, Bumi dan Matahari". Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al A'Raf 179). Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling BERAT di dunia ini?". Ada yang menjawab "Besi dan Gajah". Semua jawaban adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "MEMEGANG AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.
Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling RINGAN di dunia ini?" Ada yang menjawab "Kapas, Angin, Debu dan Daun - Daunan". Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHALAT. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan sholat, gara-gara bermesyuarat kita meninggalkan sholat.
Dan pertanyaan keenam adalah, "Apakah yang paling TAJAM di dunia ini?" Murid-muridnya menjawab dengan serentak, "Pedang". Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA" Karena melalui lidah, manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.
Lucu ya...
Assalamu'alaikum...
mau nanya pendapat antum yang udah membaca ini.. ^_^
Lucu ya, Uang Rp. 20.000,-an kelihatan begitu besar bila dibawa ke kotak amal Masjid,tapi begitu kecil bila kita bawa ke Supermarket
Lucu ya, 45 menit terasa terlalu lama untuk berdzikir,
tapi betapa pendeknya waktu itu untuk pertandingan sepak bola atau nonton GP
Lucu ya, susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa atau shalat,
Tapi betapa mudahnya cari bahan obrolan ( gossip alias ghibah ) bila ketemu teman dll….
Lucu ya, betapa serunya perpanjangan waktu dipertandingan badminton favorit kita,Tapi betapa bosannya bila imam shalat kelamaan bacaannya …
Lucu ya, susah banget baca Al-Qur’an 1 juz saja, tapi novel best-seller lebih dari 100 halaman pun habis dilalap dalam sekejap … ga percaya coba baca buku ayat-ayat cinta dll…
Lucu ya, orang-orang pada berebut paling depan untuk nonton konser, tapi berebut cari shaf paling belakang bila shalat jum’at agar bias cepat keluar.
Lucu ya, kita perlu undangan 3-4 minggu sebelumnya agar bias disiapkan di agenda kita, tapi untuk acara lain jadwal kita gampang untuk diubah seketika
Lucu ya, susahnya mengajak orang berpartisipasi untuk dakwah, tapi mudahnya orang berpartisipasi menyebarkan gossip ( walaupun tanpa disuruh atau diajak, alias ikhlas bangeeet )
Lucu ya, kita begitu percaya kepada Koran, tapi kita sering mempertanyakan apa yang dikatakan Al-Qur’an
Lucu ya, kita bias ngirim ribuan jokes lewat e-,ail, tapi bila ngirim yang berkaitan dengan ibadah sering ( mesti ) berpikir dua kali
Lucu ya, semua orang pengennya masuk surga tanpa harus beriman, berpikir, berbicara ataupun melakukan apa-apa
LUCU YA …..?!
Lucu Banget..hehe ^_^
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah” ( Q.S. 33:47)
6.16.2010
Aku Dimakamkan Hari Ini
perlahan, tubuhku ditutup tanah
perlahan, semua pergi meninggalkanku
masih terdengar jelas langkah kaki terakhir mereka
aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang
sendiri menunggu keputusan...
apatah lagi sekedar kawan dekat, rekan kerja atau yg lainnya,
aku bukan siapa2 lagi bagi merka...
ibuku menangis, sangat pedih..
sahabat2ku berkirim bunga dan ucapan
tetapi aku tetap sendiri dsini
menunggu perhitungan...
menyesal sudah tak mungkin,
tobat tak lg dianggap
dan maafpun tak akan d dengar
aku benar2 harus sendiri....
Rabb...
jika Kau beri aku kesempatan
jika Kau pinjamkan lagi beberapa hari milikMu
beberapa hari saja....
aku harus berkeliling, memohon maaf pada mereka
yang slama ini telah merasakan zalimku,
yang slama ini sengsara karena aku,
yang tertindas karena kuasaku
yang selama ini yg telah aku sakiti hatinya
yang slama ini telah aku bohongi
dan Rabb...
beri lagi aku beberapa hari milikMu
untuk berbakti kepada ayah dan ibu tercinta,
teringat kata2 kasar dan keras yg menyakitkan hati mereka,
maafkan aku ayah..ibu...
mengapa tak kusadari betapa besar kasih sayang kalian
beri juga aku waktu,
untuk sungguh2 beramal shaleh
aku sungguh ingin bersujud dihadapanMu
begitu sesal diri ini
karena hari2 tlah berlalu tanpa makna
penuh kesia siaan
kesenangan yg pernah kuraih dulu, tak ada artinya sama sekali
mengapa ku sia siakan waktu hidup yg hanya sekali itu
andai ku bisa putar ulang waktu itu....
aku dimakamkan hari ini,
dan semua menjadi tak termaafkan,
dan semua enjadi terlambat,
dan aku harus sendiri,
untuk waktu yg tak terbayangkan.....
6.06.2010
Hakikat Cinta Seorang Muslim
Pemahaman cinta hakiki yang memudahkan seorang muslim dalam mengimplemtasikannya menuju kesejatian itu tidak mudah. Akar masalah selalu berkutat pada pemikiran yang dipengaruhi oleh nafsu. Padahal cinta berasal dari Allah swt. Cinta hadir dalam diri manusia tidak hanya untuk mencintai sesamanya, namun senantiasa akan mencari makna cinta yang sebenarnya. Banyak pemahaman tentang cinta sehingga terus akan menjadi perbincangan tiada henti dan pasti sangat menarik membicarakannya.
Allah Swt tidak rela menciptakan makhluk-Nya dengan sia-sia tanpa tujuan yang jelas. Makhluk Allah senantiasa mengagungkan-Nya, memuji-Nya dan beribadah kepada-Nya. Dia-lah tujuan hakiki. Dengan cinta yang bersumber dari Allah, maka kehidupan terus sejalan dengan firman-Nya dan teladan rasul-rasulnya.
Satu kata yaitu cinta akan menjelma menjadi banyak kata yang berkaitan dengan cinta. Dengan segala rasa yang dimiliki manusia dan disinergikan menggunakan panca indera, sehingga kecenderungan jiwa manusia akan berbuat sesuatu sesuai dengan dorongan yang hadir dari proses penginderaan. Indera mata terutama akan berproses kuat menuju rasa-rasa yang lain. Inilah pandangan mata sebagai pintu masuk cinta. Setelah itu hati akan terus membumbung dalam angan-angannya yang bisa menimbulkan mabuk asmara.
Cinta memang indah. Jiwa manusiapun menyukai keindahan sehingga akan muncul tanda-tanda cinta. Orang yang sedang dimabuk cinta akan berkutat jiwanya pada yang ia cintai tanpa peduli dengan sekelilingnya. Banyak orang yang mabuk cinta mati karenanya. Dan banyak karena cinta, manusia terjerumus dosa, sehingga kesucian cinta harus selalu dijaga. Waspadalah dengan nafsu yang membara untuk menentukan pilihan terhadap sesuatu yang dicintai.
Sebagai hamba Allah, kenikmatan sesungguhnya adalah bersama-Nya. Karena bersama Allah akan menuju surga-Nya, bidadari-bidari-Nya dan ridha-Nya. Jika sampai mendurhakai Allah, kenikmatan semu itulah yang akan diperoleh dan berakhir dengan laknat Allah. Orang-orang jatuh cinta selalu memendam rindu kepada yang dicintai. Cinta seiring dengan nafsu yang membara haruslah diperangi, dipenjarakan nafsu itu supaya jiwa menjadi nikmat dalam beribadah.
Kecintaan kepada Allah Swt, kerinduan untuk bertemu dengan-Nya atas karunia yang telah diberikan kepada umat manusia harus disyukuri. Seorang muslim senantiasa mewujudkan cintanya hanya untuk beribadah kepada Allah saja. Dengan demikian amal ibadahnya akan diridhai oleh Allah. Sehingga apapun yang dikerjakan selalu berlandaskan iman menuju taqwa.
Wanita Berpakaian Tetapi Telanjang
Wanita dalam pandangan Islam adalah makhluk yang istimewa. Keistimewaan yang dimiliki kaum wanita adalah daya tarik terhadap lawan jenisnya yang dimilikinya. Dengan keistimewaan ini lah Islam mengatur bagaimana cara kum wanita mengenakan pakaian.
Islam mengajarkan agar mereka memakai pakaian yang bisa menjaga kehormatan mereka, dan menjauhkan mereka dari fitnah. Namun akhir-akhir ini penampilan kaum wanita semakin memprihatinkan. Tak jarang pakaian yang mereka kenakan sangat menggoda. Betapa tidak, pakaian yang mereka kenakan berukuran mini. Kalaupun pakaian itu menutup sebagian besar tubuh mereka, ukuran yang mini itu menyebabkan kontur tubuh tampak dengan jelas. Yang lebih dahsyat lagi, adalah ketika pakaian yang mereka kenakan sudah berukuran mini, dan membuka sebagian besar anggota badan mereka. Pakaian seperti itu bukannya dikenakan tidak hanya di dalam rumah mereka, bahkan di jalan-jalan dan di depan umum.
Kondisi masyarakat memang semakin menyedihkan. Rasa malu itu sudah hilang dari hati umat manusia. Justru sebaliknya pornografi berkembang pesat. Berbagai media senantiasa memberitakan munculnya tindak asusila yang dilakukan oleh para pelajar yang masih berusia belasan tahun.
Orang yang memiliki peduli terhadap norma tentu merasa sedih dengan fenomena ini. Yang dinamakan busana muslim pun tak lepas dari penyakit membuka aurat. Bisa jadi kerudung dibalutkan di kepala, atau sangat tipis sehingga tetap menampakkan kulit dan rambutnya.
Kerusakan ini sangat mungkin masih akan terus berkembang semakin parah. Jika kita renungkan sabda Rasulullah yang tersebut di dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah ra;
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا، قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كأذْنَابِ البَقَر,بَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلاَتٌ مُمِيْلاَتٌ رُؤُوْسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيْحَهَا. وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذا وَكَذَا.
“Dua orang dari penghuni neraka yang belum aku pernah melihatnya, seorang kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi dengannya mereka memukuli manusia dan kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berjalan berlenggok-lenggok, kepala mereka laksana punuk onta miring yang tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapat baunya. Dan sesungguhnya aromanya bisa didapat dari jarak sekian sampai sekian.” (HR Muslim)
Sabda Rasulullah ini merupakan salah satu kemukjizatan beliau. Betapa tidak, di masa beliau hidup orang berpakaian tetapi telanjang belum muncul, sehingga beliau tidak melihatnya. Meskipun begitu beliau memberitahukan bahwa kelak akan ada dua golongan penghuni neraka yang saat itu belum ada. Salah satunya adalah kaum wanita yang berpakaian, tetapi dengan pakaiannya itu ia tetap telanjang.
Yang dimaksud dengan wanita berpakaian tetapi telanjang adalah mereka mengenakan pakaian tetapi tidak benar-benar menutupi aurat yang seharusnya ditutup.
Di dalam Tanwirul Hawalik disebutkan pendapat Ibnu Abdul Barr tentang makna kasiyat ’ariyat, ” Yaitu para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya. Memang mereka sudah dinamakan berpakaian, tetapi kenyataannya mereka tetap talanjang”.
Sementara Imam an-nawawi di dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan makna ini, ” Mereka berpakaian dengan nikmat Allah, tetapi telanjang dari rasa syukur. Ada juga yang berpendapat, berpakaian dengan pakaian dhohir tetapi telanjang dari kebaikan. Ada juga yang mengatakan maknanya adalah menutup sebagian anggot badanya tetapi membuka sebagian yang lain. Sengaja sebagian itu ditampakkan untuk hiasan, memperlihatkan kecantikan dan semacamnya. Dan ada lagi yang berpendapat, maknanya adalah memakai pakaian yang tipis sehingga memperlihatkan warna kulit badannya.
Dari pendapat para ulama’ di atas, bisa kita garis bawahi bahwa istilah berpakaian tetapi telanjang bisa disematkan kepada orang yang berpakaian mini, tipis atau ketat. Karena ketika mereka memakainya, ada sebagian anggota badan yang terbuka. Kalaupun tidak tampak warna kulitnya, tetapi lekuk-lekuknya masih tampak.
Berpakaian Wanita yang Syar’i
Fungsi utama seseorang berpakaian itu sesungguhnya adalah untuk menutupa urat. Setelah aurat tertutup baru ada fungsi kedua, yaitu untuk keindahan. Dan keindahan ini bukan keindahan tubuh, tetapi kepantasan pakaian yang dikenakan, atau dalam istilah lain dikatakan wellgromed.
Wahai bani adam, telah Kami turunkan kepada kalian pakaian untuk menutup aurat kalian dan sebagai perhiasan (al-maidah:26)
Pakaian yang memenuhi standar syar’i, yaitu pakaian yang menutup seluruh bagian aurat, ukurannya cukup besar sehingga seluruh tubuh tertutupi, dan tidak muncul lekukan badan. Cukup tebal, sehingga kulit tidak nampak di balik pakaian.
Apabila pakaian itu tipis maka ia tidak layak untuk dipakai. Jika tidak ada kain yang lain, maka ketika memakai pakaian yang berbahan tipis itu hendaklah seorang wanita memakai pakaian dalam yang juga menutup aurat sehingga tidak menampakkan garis-garis pakaian khas mereka. Demikainlah kaum muslimin dahulu berpakaian. Di dalam kitab al-Musnad Imam Ahmad menyebutkan hadits, meskipun sanadnya tidak begitu kuat, dari Usamah bin Zaid ra berkata, “Rasulullah saw memberi pakaian kepadaku pakaian Qibthiyah lalu pakaian itu saya berikan kepada isteriku, maka Rasulullah saw bersabda kepadaku: “Kenapa kamu tidak mengenakan pakaian Qibthiyah itu? Saya berkata, “Saya berikan kepada isteriku.” Maka Rasulullah saw bersabda,
مُرْهَا فَلْتَجْعَلْ تَحْتَهَا غِلاَلَةً إِنِّي أَخَافُ أَنْ تَصِفَ حَجْمَ عِظَامِهَا
“Suruh dia untuk mengenakan pakaian dalam, sesungguhnya saya khawatir anggota tubuhnya tampak.”
Imam al-Qurthubi ketika menafsirkan surat an-Nur ayat 31, berkata bahwa ayat tersebut menjelaskan tentang mode pakaian wanita, yaitu hendaknya dia menutupkan kain kerudung ke dadanya agar tertutup rapi. Setelah memberikan penjelasan demikian, beliau menyebutkan sebuah atsar dari Aisyah bahwasanya Hafshah binti Abdurrahman bin Abu Bakar ra masuk ke rumah Aisyah dengan pakaian yang memperlihatkan lehernya maka Aisyah mengeluhkan dan berkata,
إِنَّمَا يُضْرَبُ بِالْكَثِيْفِ الَّذِيْ يَسْتُرُ
“Kenakanlah pakaian yang tebal, yang menutup”.
Selain tebal dan menutup seluruh badan, pakaian seorang wanita juga harus berbeda dengan pakaian kaum lelaki, dan juga tidak menyerupai pakaian khas orang kafir.
Dosa Besar
Marilah kita perhatikan kembali hadits Rasulullah saw di atas. Di dalam hadits tersebut terdapat kata,
لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيْحَهَا. وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذا وَكَذَا
Mereka tidak akan masuk sorga dan tidak akan mendapat baunya. Dan sesungguhnya aromanya bisa didapat dari jarak sekian sampai sekian.”
Sabda beliau ini masuk ke dalam kategori ancaman. Tidak main-main, bau sorga saja yang dapat tercium dari jarak yang sangat jauh, tidak akan dia rasakan. Hadits ini menekankan betapa burunya tindakan tersebut.
Setiap kemaksiatan yang disertai dengan ancaman masuk neraka, tindakan itu masuk dalam kategori dosa besar. Dengan demikian, sikap sembrono dalam berpakaian, yang menyebabkan pakaian tidak sempurna, sehingga di balik pakaian itu aurat masih terlihat adalah termasuk ke dalam kelompok dosa besar.Suatu hari di Mekah
Muhammad bin Abdullah menyatakan dirinya Nabi dan Rasul utusan Allah swt. Mendengar itu, Abdullah bin ‘Utsman –lebih masyhur dengan panggilan kuniyahnya: Abu Bakar—menemui Rasulullah saw. untuk menyatakan keimanannya keada Rasulullah saw. Setelah berhadapan dengan Rasulullah saw., Abu Bakar berkata, “Wahai Abu Al-Qasim –ini kuniyah Rasulullah saw.–, engkau tampaknya tidak mendapat dukungan dari kaummu, dan mereka menuduhmu telah menghina nenek moyang mereka dan tidak menghormati pandangan dan keyakinan mereka.”
Rasulullah saw. menjawab, “Aku ini Rasulullah. Dan aku akan mendoakanmu kepada Allah.”
Setelah Rasulullah saw. selesai berdoa, Abu Bakar menyatakan diri masuk Islam. Betapa bahagianya Rasullah saw. atas masuk Islamnya Abu Bakar. Setelah itu Abu Bakar pergi. Ia menemui Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin ‘Awam, Sa’ad bin Abi Waqash. Abu Bakar mengajak mereka masuk Islam. Mereka semua menyatakan keislamannya.
Keesok harinya Abu Bakar mendatangi Utsman bin Mazh’un dan Abu Ubaidah bin Jarah. Abu Bakar mengajak keduanya masuk Islam. Kedua orang ini pun masuk Islam.
Ketika para sahabat telah berjumlah 38 orang, Abu Bakar mendesak Rasulullah saw. untuk mendakwahkan Islam secara terang-terangan. Mendengar pemintaan itu, Rasulullah saw. menjawab, “Wahai Abu Bakar, golongan kita jumlahnya masih sangat sedikit.”
Namun Abu Bakar terus-menerus mendesak Rasulullah saw. untuk berdakwah secara terang-terangan, sehingga pada akhirnya Rasulullah saw.pun setuju melaksanakannya. Para sahabat menyebar di berbagai penjuru Masjidil Haram. Setiap kelompok dipimpin oleh satu orang. Kemudian Abu Bakar berpidato di hadapan orang-orang, sementara Rasulullah saw. duduk memperhatikannya.
Abu Bakar adalah orang yang pertama kali berpidato di hadapan khalayak ramai. Ia secara terang-terangan mengajak khalayak ramai untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Mendengar itu, kaum musyrikin marah. Mereka mengumpat dan mencaci maki Abu Bakar dan kaum muslimin secara umum. Lalu mereka beramai-ramai memukuli kaum muslimin yang bertebaran di penjuru masjid. Mereka juga memukuli Abu Bakar.
Utbah bin Rabi’ah menghampiri Abu Bakar, lalu menghantamkan kedua sandalnya ke wajahnya. Utbah melempar sendalnya dan mengenai perut Abu Bakar.
Abu Bakar menerima banyak pukulan di sekujur tubuhnya. Hidung dan wajah Abu Bakar bersimbah darah. Untung, Bani Taim menolongnya. Orang-orang yang memukulinya pun berhamburan menjauhi Abu bakar. Bani Taim membawa Abu Bakar ke rumahnya. Setelah yakin Abu Bakar tidak tewas, mereka kembali ke Masjidil Haram mendatangi orang-orang musyrikin.
Kepada orang-orang musyrikin, Bani Taim berkata, “Demi Allah, seandainya Abu Bakar mati, niscaya kami akan membunuh Utbah.” Setelah itu mereka kembali melihat kondisi Abu Bakar sambil melontarkan caci makian kepada Utbah. Mereka berpesan kepada Ummu Khair binti Shakhar bin ‘Amir, ibunda Abu Bakar, “Tolong perhatikan, apakah engkau memiliki makanan dan minuman untuknya.”
Setelah orang-orang Bani Taim pergi, Ummu Khair menghampiri Abu Bakar, Abu Bakar bertanya kepada ibunya, “Bagaimana keadaan Rasulullah saw.?” Ibunya menjawab, “Demi Allah, aku tidak mengenal temanmu itu.” Lalu Abu Bakar berkata, “Tolong Ibu pergi ke rumah Ummu Jamil bin Al-Khaththab. Tanyakan kepadanya tentang keberadaan Rasulullah saw.”
Ummu Khair segera pergi menemui Ummu Jamil. Kepada Ummu Jamil, ia berkata, “Abu Bakar memintaku untuk menanyakan kepadamu tentang keberadaan Muhammad bin Abdullah.” Mendengar itu Ummu Jamil menjawab, “Aku tidak kenal dengan Abu Bakar dan Muhammad bin Abdullah. Tetapi, jika engkau tidak keberatan untuk membawaku ke hadapan anakmu, maka lakukanlah.” “Baiklah,” tukas Ummu Khair.
Kemudian kedua wanita itu pergi mendatangi Abu Bakar yang ketika itu sedang merintih kesakitan. Melihat hal itu, Ummu Jamil menjerit sehingga mengagetkan Abu Bakar. “Demi Allah, suatu kaum telah melakukan tindakan yang tidak terpuji, yang biasa dilakukan oleh orang-orang fasik dan orang-orang musyrik. Aku berharap semoga Allah membalas perlakuan mereka terhadapmu,” kata Ummu Jamil.
Namun, Abu Bakar justru bertanya tentang keadaan Rasulullah saw. “Bagaimana keadaan Rasulullah?” Ummu Jamil menjawab, “Ini ibumu, dengarkanlah.” Kemudian Abu Bakar bertanya, “Apakah ibu tidak mengetahui keadaannya?” Maka Ummu Jamil berkata, “Beliau selamat dan tidak terjadi apa-apa dengan beliau.” Lalu Abu Bakar bertanya, “Dimana dia sekarang?” “Beliau ada di rumah Al-Arqam,” jawab Ummu Jamil. Mendengar jawaban ini Abu Bakar berkata, “Allah telah melarangku menikmati makanan dan minuman sebelum bertemu dengan Rasulullah saw.”
Kemudian setelah situasi sudah tenang dan jalanan telah lenggang, Ummu Jamil dan Ummu Khair secara diam-diam memapah Abu Bakar hingga sampai ke hadapan Rasulullah saw.
Rasulullah saw. dan semua kaum muslimin yang tengah berada di tempat itu segera menyambut Abu Bakar dan berkumpul mengelilinginya. Rasulullah begitu sedih dan prihatin melihat kondisi Abu Bakar yang babak-belur. Abu Bakar berkata, “Aku tidak merasakan apa-apa selain perasaan sakit akibat pukulan yang dilakukan orang-orang musyrikin di atas wajahku. Inilah ibuku yang telah menyelamatkan anaknya, dan engkau orang yang paling diberkati. Karena itu, aku berharap sudilah kiranya engkau memintanya untuk beriman kepada Allah dan berdoa kepada Allah dengan harapan Allah menyelamatkannya dari api neraka.”
Rasulullah saw. pun berdoa untuk keselamatan Ummu Khair, lalu mengajaknya untuk masuk Islam. Ummu Khair, ibunda Abu Bakar, pun masuk Islam. Mereka tinggal bersama Rasulullah saw. di rumah Al-Arqam selama sebulan. Ya, seluruh kaum muslimin yang berjumlah 39 orang berkumpul di rumah Al-Arqam selama sebulan.
Pada hari Abu Bakar mendapat siksaan kaum musyrikin, Hamzah bin Abdul Muthalib menyatakan dirinya masuk Islam. Kemudian Rasulullah saw. berdoa kepada Allah swt. untuk keislaman Umar bin Khaththab dan Abu Jahal bin Hisyam. Ternyata yang masuk Islam adalah Umar bin Khaththab. Rasulullah saw. memanjatkan doa itu hari Rabu dan keesokan harinya di hari Kamis Umar menyatakan diri masuk Islam.
Mendengar kalimat syahadat dari lisan Umar, Rasulullah saw. mengumandangkan takbir. Segenap kaum muslimin yang berada di rumah Arqam pun ikut bertakbir, sehingga gemanya terdengar sampai dataran tinggi kota Mekkah.
Pada suatu hari Umar berkata kepada Rasulullah saw., “Ya Rasulullah, kenapa kita mesti bersembunyi-sembunyi mendakwahkan dan menjalankan agama kita, padahal agama kita itu agama yang benar, sementara mereka (orang-orang musyrikin) berani secara terang-terangan mendakwahkan agama mereka padahal agama mereka itu batil?”
Rasulullah saw. menjawab, “Jumlah kita masih sedikit dan kamu telah menyaksikan penderitaan yang kami terima akibat menyatakan keimanan.”
Kemudian pada suatu hari Umar pergi thawaf di Baitullah. Ia berpapasan dengan kaum Quraisy yang ternyata sedang menunggu kedatangannya. Ketika Umar lewat di hadapan mereka, Abu Jahal bin Hisyam spontan bertanya kepadanya, “Seseorang telah menerangkan bahwa kamu telah berpaling dan meninggalkan agamamu?” Umar menjawab, “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan Rasul-Nya.”
Mendengar jawaban itu, kaum musyrikin dengan serta merta melompat dan menyerang Umar. Namun Umar dengan cepat melompat dan balas menyerang Utbah bin Rabi’ah. Umar berhasil menamparkan jari-jari tangannya ke arah dua mata Utbah. Utbah menjerit kesakitan.
Melihat kejadian itu, orang-orang musyrikin lari ketakutan. Mereka menghindari diri dari serangan Umar. Akhirnya tidak ada seorang pun yang berani mendekati Umar. Mereka lari menjauhi Umar. Kemudian Umar mendatangi tempat-tempat pertemuan yang pernah didatanginya yang dulu ia di sana membicarakan berbagai macam kekufuran. Kali ini ia datang ke sana untuk menjelaskan tentang keimanan.
Setelah melakukan itu semua, Umar mendatangi Rasulullah saw. secara terang-terangan. Orang-orang Quraisy hanya bisa melihat dari kejauhan. Kepada Rasulullah saw., Umar berkata, “Demi Allah, tidak ada satu majelis pun yang pernah aku datangi pada masa lalu di mana di dalamnya dibicarakan masalah kekufuran, melainkan aku telah menjelaskan di dalamnya tentang masalah keimanan tanpa ada rasa takut dan khawatir sedikitpun.”
Kemudian Rasulullah saw. pergi didampingi Umar dan Hamzah bin Abdul Muthalib untuk melaksanakan thawaf di Baitullah. Beliau mengerjakan shalat Zhuhur secara terang-terangan, dan setelah itu Rasulullah saw. pun pulang ke rumahnya.
6.02.2010
32 Rahasia Israel Yang Harus Anda Ketahui
Assalamu'alaikum...
Tahukan kawan rahasia2 israel???
ini ada beberapa.. chek this out.,..
1. Tahukah anda bahwa selain ras yahudi, dilarang membeli atau menyewa tanahdi Israel?
2. Tahukah anda bahwa setiap ras yahudi yang ada di setiap Negara di
seluruh dunia menjadi warga Negara Israel secara otomatis? Sementara warga Palestina yang terlahir di tanah negerinya sendiri sejak puluhan abad yang lalu terus diusir ke luar Palestina?
3. Tahukah anda bahwa penduduk Palestina yang menetap di kawasan Israel harus menggunakan kendaraan dengan cat dan warna khusus untuk membedakan antara ras yahudi dan non yahudi?
4. Tahukah anda bahwa Yerusalem bagian timur, Tepi Barat, Gaza dan dataran tinggi Golan dianggap oleh masyarakat internasional khususnya barat dan Amerika sebagai kawasan yang dijajah Israel dan bukan merupakan bagian dari Israel?
5. Tahukah anda bahwa Israel mengalokasikan 85% air bersih hanya untuk ras yahudi dan membagikan 15% sisanya untuk seluruh penduduk Palestina yang menetap di kawasan Israel?
Secara realitas, Israel mengalokasikan 85% air bersih hanya untuk 400 penduduk yahudi di Hebron, sementara 15% sisanya alokasikan kepada 120 ribu penduduk Palestina di daerah itu?
6. Tahukah anda bahwa Amerika mengalolasikan 5 milyad US$ dari penghasilan pajaknya setiap tahunnya untuk menyumbang Israel?
7. Tahukah anda bahwa Amerika terus memberikan bantuan militer kepada Israel sebesar 1,8 milyard US$ setiap tahunnnya? Dan tahukah anda bahwa jumlah sebesar itu sama dengan sumbangan Amerika kepada seluruh Negara di benua benua Afrika?
8. Tahukah anda bahwa Israel juga menunggu bantuan perang tambahan sebesar 4 milyard US$ dari Amerika yang terdiri dari pesawat tempur F 16, Apache dan Blackhawk? Dan karena Amerika
merupakan Negara koalisi utama bagi Israel, maka ia wajib memberikan semua fasilitas yang diminta Israel untuk menjamin eksistensinya.
9. Tahukah anda bahwa pemerintah Amerika telah menekan Konggres tentang pelanggaran Israel dalam penggunaan senjata yang mereka sumbangkan?Khususny a pada tahun 1978, 1979 dan tahun 1982 pada perang di Lebanon dan penggunaan senjata nuklir pada tahun 1981.
10. Tahukah anda bahwa Israel adalah satu-satunya Negara di Timur Tengah yang menolak menandatangani larangan pengembangan senjata nuklir? Dan menolak Tim Investigasi PBB untuk memeriksa tempat persembunyian nuklirnya?
11. Tahukah anda bahwa sebelum berdirinya Israel pada tahun 1948, sudah memiliki pabrik pengembangan senjata nuklir?
12. Tahukah anda bahwa Perwira Tinggi Israel di Departemen Perang mengakui secara terang-terangan bahwa militer Israel membunuh semua tahanan perang Palestina tanpa proses pengadilan?
13. Tahukah anda bahwa Israel meledakan tempat kediaman
Diplomat Amerika dan menyerang kapal perang Amerika Liberty di perairan internasional pada tahun 1967? Walaupun serangan itu menewaskan 33 tentara Amerika dan melukai 177 lainnya, tetapi Amerika sama sekali tidak melakukan tindakan apapun terhadap Israel? Hanya dengan alasan bahwa tentara Israel salah sasaran? Bayangkan kalau serangan itu dilakukan oleh Negara Islam?
14. Tahukah anda bahwa Israel merupakan Negara yang paling banyak
mengabaikan resolusi DK PBB? Jumlah resolusi yang diabaikan oleh Israel mencapai 69 buah. Bayangkan seandainya satu Negara Islam mengabaikan 1 resolusi PBB, apa yang akan dilakukan oleh Amerika?
15. Tahukah anda bahwa pemerintah Israel menggunakan system politik konservasi terhadap identitas ras yahudi agar tetap menjadi warga Negara itu?
16. Tahukah anda bahwa Mahkamah Agung Israel telah menetapkan Perdana Menteri Ariel Sharon sebagai tersangka dalam kasus pembantaian Shabra dan Syatilla pada 16 September 1982 di
Lebanon yang menewaskan lebih dari 1000 orang Palestina terdiri dari anak-anak, wanita dan orang tua?
17. Tahukah anda bahwa pada tanggal 20 Mei 1990, seorang tentara Israel menyuruh para buruh Palestina yang sedang menunggu bus di sebuah halte untuk duduk berbaris di atas tanah, setelah itu ia menembaki mereka dari jarah setengah meter? Tahu pulakah anda bahwa pemerintah Israel menyatakan tentara itu tidak bersalah dan bahkan mendapat penghargaan khusus dari pemerintah Israel?
18. Tahukah anda bahwa sampai tahun 1988, semua pabrik dan kantor di Israel hanya boleh menempelkan keterangan lowongan kerja dengan perkataan: "lowongan kerja hanya untuk ras yahudi", "dicari seorang karyawan dengan syarat ras yahudi"?
19. Tahukah anda bahwa Departmen Luar Negeri Israel membayar 6 peruhaan media Amerika untuk memunculkan image positif Israel kepada masyarakat Amerika dan Eropa?
20. Tahukah anda bahwa Sharon mengajak Partai radikal Molodeit untuk menjadi koalisi utama dalam kabinetnya? Padahal partai itu beridiologi radikal dengan persepsi pokok membesihkan Israel dari non ras yahudi dan pengusiran secara paksa seluruh warga Palestina
dari Israel?
21. Tahukah anda bahwa Perdana Menteri Israel pertama David ben Gorion sepakat dengan langkah pengusiran secara paksa seluruh ras arab dari Israel?
22. Tahukah anda bahwa Rahib besar di Israel Ofadya Yosef yang juga pendiri Partai Syas (partai terbesar ketiga di Israel) mendukung aksi militer Israel untuk menghabisi warga Palestina? bahkan ia mengeluarkan fatwa radikal pada hari raya paskah yang lalu dalam wawancaranya di sebuah jaringan radio terbesar di Israel: "Tuhan akan membalas semua kejahatan warga arab, Tuhan akan menghancurkan keturunannya, menghabisinya dan menghancurkan tanahnya dan Tuhan akan membalas mereka dengan siksaan yang pedih. Karenanya dilarang semua ras yahudi untuk memberikan rasa kasih saying kepada warga arab, dan wajib bagi setiap yahudi untuk menembakan rudal dan senjatanya ke arah dada dan kepala setiap warga arab untuk menghabisinya, karena mereka itu makhluq yang jahat dan terkutuk"��
23. Tahukah anda bahwa pengungsi Palestina terbesar di dunia?
24. Tahukah anda bahwa penduduk Kristen Palestina bersatu dengan penduduk Palestina muslim untuk melawan penjajah yahudi?
25. Tahukah anda, walaupun Mahkamah Agung Israel sudah mengeluarkan keputusan
pelarangan penyiksaan dalam proses pemeriksaan, tetapi Shinbet (Badan Intelejen Israel) tetap terus menyiksa setiap pejuang Palestina dalam proses pemeriksaannya?
26. Tahukah anda bahwa walaupun Israel terus mengganggu proses belajar mengajar dan merusak seluruh sarana dan prasara pendidikan penduduk Palestina, tetapi penduduk Palestina tetap menjadi Negara terbesar di dunia yang penduduknya bergelar doctor (S3)? Hal ini apabila dilihat dari jumlah prosentase penduduknya.
27. Tahukah anda bahwa setiap manusia mempunyai hak yang sama yang dijamin oleh undang-undang HAM internasional yang diterbitkan pada tanggal 10 Desember 1948? Tetapi tahukah anda
bahwa undang-undang itu sama sekali tidak berlaku bagi penduduk Palestina? karena dihalangi dengan ditandatanganinya kesepatakan OSLO?
28. Tahukah anda bahwa mayoritas buku sejarah di dunia mengatakan
Negara-negara arab yang menyerang Israel terlebih dahulu pada perang tahun 1967? Padahal faktanya, justru Israel yang menyerang Negara-negara arab terlebih dahulu kemudian mereka merebut kota Al Quds dan Tepi Barat? Tetapi mereka mengatakan bahwa serangannya itu adalah serangan untukmenjaga diri dan antisipasi?
29. Tahukah anda bahwa Israel sebagai Negara penjajah sama sekali tidak terikat dengan konsvensi Jenewa untuk menjaga hak-hak dan keselamatan warga sipil Palestina?
30. Tahukah anda bahwa perintah Perdana Menteri Israel Ariel Sharon sudah tidak dituruti lagi oleh militer Israel? Salah satu contohnya adalah ketika ia melarang militer Israel untuk melakukan genjatan senjata dan dilarang menembak, tetapi militer Israel terus menyerang, menembaki rakyat sipil Palestina dan menghancurkan tempat tinggal mereka. Insiden paling memilukan andalah pembantaian tiga wanita Palestina, padahal mereka sedang berada dalam tenda pengungsiannya?
31. Tahukah anda bahwa Israel terus melakukan berbagai usaha untuk
menghancurkan Masjid Al Aqsha dan Qubah Shakhrah sejak 50 tahun yang lalu dengan menggali bawah tanah masjid tersebut agar runtuh dengan sendirinya?
32. Tahukah anda bahwa Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela mengatakan bahwa Israel adalah Negara rasisme dan apartheid seperti kondisi Afrika Selatan sebelum ia pimpin?
7 Langkah Memilih Ibu Yang Baik Untuk Anak2 Ikhwan Shaleh
"wah cantik banget..., senyumnya manis, lekuk bodynye mirip gitar, kulitnya putih lagi, n den suaranya lembut dan merdu banget.."
Begitulah kira kira sebagian besar isi pikiran yang ada di benak laki-laki ketika pertama kali tertarik pada perempuan. namun bila perempuan yang tergambar di atas ternyata Ahli hisab (rokok), doyan maksiat, doyan cipikacipiki, STMJ, doyan gonti-ganti pacar, dll. (batal deh masuk nominasi calon ibu yang baik utk anak-anak kita)
Cantik ialah sering dijadikan tolok ukur pertama bagi laki-laki dalam memilih jodoh. (buat yang merasa tidak cantik jangan kecewa dahulu).
Bagi para Lelaki yang cerdas tidak akan hanya memilih ukuran cantik saja. Wanita cantik belum tentu cocok menjadi ibu yang baik bagi anak2 kita. Karena bila kita salah memilih jodoh, maka berarti kita salah memilih ibu untuk anak2 kita
Jadi, lelaki yang cerdas selain memilih yang cantik (relatif) maka akan memilih yang iman dan islamnya mantap.
Wanita yang imannya mantap maka akan menghasilkan anak2 yang mantap pula imannya. Tidak lah heran ada banyak wanita cantik yang lebih memilih jadi istri kedua - ke-4 dari para ulama yang imannya mantap. Padahal ada bujangan yang ganteng dan kaya ngotot mengejar2 wanita cantik tsb.
Langkah memilih wanita yang baik untuk anak2 kita
1. Hindari cara-cara mesra/pacaran (walaupun berkedok taaruf)
2. Taaruf dengan mengajak berbicara di rumahnya ditemani mahram
3. Kenali ibunya
4. Kenali ayahnya
5. Kenali adik/kakaknya
6. Kenali sahabat dekatnya
7. Bila sudah sreg, dan mantap imannya tidak ada alasan menunda meminangnya.
6.01.2010
Memahami Keagungan Ayat Kursi
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk)Nya, tidak mengantuk dan tidak pula tidur. Milik-Nya segala apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa seizin-Nya. Allah Mengetahui apa-apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka. Sedangkan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah luasnya meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan adalah Allah Maha Tinggi lagi Maha Agung”.
Ayat di atas yang masyhur dengan nama ayat kursi terdapat di dalam surah Al-Baqarah ayat 255. Penamaan ayat ini bukan ijtihad para ulama, tetapi Rasulullah sendiri yang menamakannya. Tersebut dalam salah satu riwayat bahwa ketika Rasulullah saw ditanya oleh salah seorang sahabatnya tentang “ayat apa yang paling agung dari kitabullah?” Beliau menjawab, “Ayat Kursi”, kemudian Rasulullah membaca ayat ini. (Hadits riwayat Imam Ahmad dan Nasa’i). Dan memang, kata ”kursi” sendiri terdapat di dalam ayat ini yang menjadi salah satu argumen penamaan ayat ini seperti juga penamaan surah-surah Al-Qur’an yang lain.
Ayat kursi sangat kental dengan nuansa akidah, terutama akidah kepada Allah swt, yaitu akidah akan sifat-sifat Allah yang berbeda dengan sifat seluruh makhluk-Nya. Kejelasan akan sifat-sifat Allah sangatlah penting untuk menghindari dominasi khurafat, mitos dan syubhat yang kerap kali menutupi hati dan pandangan manusia. Justru Islam datang untuk menyelamatkan dan membersihkan hati manusia dari timbunan kotoran yang demikian berat, serta dari kesesatan dan kebingungan dalam kegelapan. Sehingga secara korelatif dijelaskan pada ayat setelahnya: ”Tidak ada paksaan dalam beragama”, bahwa akidah yang dibawa oleh Islam adalah akidah yang berdasarkan kerelaan hati setelah mendapat keterangan dan penjelasan yang terang benderang, bukan berdasarkan pemaksaan dan tekanan.
Menurut Ibnu Athiyah, yang dimaksud dengan kursi, berdasarkan hadits-hadits Rasulullah saw, adalah makhluk Allah yang agung yang berada di antara Arsy Allah swt, sedangkan Arsy Allah tentunya lebih besar berbanding kursi-Nya. Perbandingan antara keduanya seperti yang dituturkan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits riwayat Abu Dzar, “Bukanlah kursi Allah yang berada di Arsy Allah itu melainkan hanya seperti sebuah lingkaran besi yang dilemparkan di salah satu penjuru bumi”.
Penyebutan kata “kursi” yang secara fisik inderawi bisa digambarkan layaknya kursi tempat duduk manusia, begitu juga ungkapan ”dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya” sememangnya menurut Sayyid Qutb adalah untuk memudahkan manusia memahami dan menggambarkan keagungan dan luasnya kekuasaan Allah yang meliputi langit dan bumi, “Luasnya Kursi Allah meliputi langit dan bumi”. Ungkapan dalam kalimat deskripsi inderawi seperti ini akan memberikan kesan yang kuat dan mendalam serta mantap di dalam hati mengenai hakikat yang dimaksud.
Berdasarkan analisa bahasa yang dikemukakan oleh Az-Zamakhsyari bahwa penyebutan sifat-sifat Allah yang terkandung dalam ayat kursi ternyata tidak menggunakan kata penghubung (wau athaf) yang biasa digunakan dalam susunan kalimat bahasa Arab untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata lainnya. Redaksi yang demikian ini menunjukkan kekuatan bayan (penjelasan) pada seluruh sifat-sifat Allah swt yang tersebut dalam ayat ini. Paling tidak terdapat empat penjelasan tentang sifat-sifat Allah dalam ayat kursi, yaitu: pertama, penjelasan akan keesaan Allah dalam mengatur seluruh makhluk. Kedua, penjelasan bahwa Allah adalah Raja atas seluruh makhluk yang diatur. Ketiga, penjelasan akan luasnya ilmu Allah yang mencakup seluruh makhluk, sampai kepada mereka yang diridhoi dan berhak mendapat syafa’at-Nya dengan mereka yang tidak berhak mendapatkannya. Dan keempat, penjelasan tentang pengetahuan Allah akan seluruh maklumat yang tersebar di langit dan bumi.
Wajar jika Ibnu Katsir menyimpulkan bahwa ayat kursi merupakan ayat yang paling agung dalam Al-Qur’an (A’zhamu ayatin fil Qur’an) dan memiliki kedudukan dan keutamaan yang banyak. Di antara keutamaan ayat kursi seperti yang ditegaskan dalam beberapa hadits Rasulullah diantaranya: pertama, ayat kursi merupakan pelindung dan benteng dari godaan syetan. Kedua, nilai ayat kursi setara dan sebanding dengan seperempat Al-Qur’an.
Sebuah kisah yang diutarakan oleh ayah Abdullah bin Ubay bin Ka’ab menjadi bukti nyata akan keampuhan ayat kursi sebagai pelindung. Ia menceritakan bahwa pada suatu malam ketika melihat-lihat kebun kurma miliknya, tiba-tiba ia terserempak dengan seekor hewan yang mirip dengan seorang anak yang baru menginjak usia baligh. Maka ayah Abdullah bin Ubay bin Ka’ab mengucapkan salam yang langsung dijawab oleh anak itu. Kemudian dengan nada penasaran ia bertanya, “Siapakah kamu? Apakah kamu dari golongan jin atau manusia?”. Dengan singkat anak itu menjawab, “Dari golongan jin”. Akhirnya ia meminta jin itu untuk mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Ternyata ketika disentuh, tangannya seperti tangan anjing dan juga bulunya. Maka aku bertanya, “Apakah demikian jin diciptakan?” Jin itu menjawab, “Bahkan ada yang lebih hebat dari ini”. “Apakah yang mengundang kamu datang kemari?”. Ayah Abdullah bin Ubay kembali bertanya. “Telah sampai berita kepadaku bahwa engkau adalah seorang yang sangat dermawan. Aku ingin mendapatkan sedekahmu”. “Jika memang demikian, aku ingin bertanya, apa yang dapat melindungi kami dari godaanmu?”. Pinta Abdullah bin Ubay. Dengan tegas, jin itu menjawab, “Ayat kursi”. Keesokan harinya, Ayah Abdullah bin Ubay menceritakan kepada Rasulullah apa yang dialaminya tadi malam. Maka Rasulullah bersabda, “Apa yang dikatakan oleh jin itu benar, tetapi dia tetap makhluk yang kotor”. (Diriwayatkan oleh Al-Hakim).
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dijelaskan kedudukan ayat kursi yang senilai dengan seperempat Al-Qur’an. Anas bin Malik menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bertanya kepada salah seorang sahabatnya, “Wahai fulan, sudahkan kamu menikah?” Sahabat itu menjawab, “Saya tidak memiliki apapun untuk menikah”. Rasulullah bertanya kembali, “Bukankah bersama engkau (hafal) Al-Ikhlash?” Ia menjawab, “Benar wahai Rasulullah”. Rasulullah menjelaskan, “Ia sebanding dengan seperempat Al-Qur’an”. Rasulullah terus bertanya pertanyaan yang sama sampai terakhir Rasulullah bertanya, “Bukankah bersama engkau (hafal) ayat kursi?”. Ia menjawab, “Benar ya Rasulullah”. Maka Rasulullah bersabda, “Ia senilai dengan seperempat Al-Qur’an”.
Keagungan ayat kursi semakin jelas karena ayat ini secara terperinci mengandungi penjelasan akan sifat-sifat dzat Allah swt; dari sifat Wahdaniyah yang dinyatakan oleh Allahu La Ilaha Illah Huwa”, Sifat Maha Hidup yang berkekalan (Al-Hayyu), sifat Maha Kuasa dan berdiri sendiri (Al-Qayyum), bahkan sifat Qayyum Allah diperkuat dengan penafian akan segala yang mengarah kepada kelemahan, seperti “Tidak mengantuk dan tidak tidur”. Begitu juga dengan sifat memiliki yang berkuasa untuk melakukan apa saja terhadap makhluk yang dimiliki-Nya. Sifat iradah (berkehendak) yang ditunjukkan oleh kalimat “mandzalladzi yasyfa’u…”, dan iradah Allah di sini adalah pada urusan yang paling besar, yaitu syafa’at yang tidak dimiliki oleh siapapun kecuali atas izin Allah swt. Juga sifat “Ilm yang dinyatakan oleh “ya’lamu ma baina…..”. Terakhir sifat-sifat dzatiyyah Allah ditutup dengan sifat yang menunjukkan ketinggian dan keagunganNya, “Wahuwal Aliyyul Adzim”. Ibnu Abbas menuturkan, “Yang sempurna dalam ketinggian dan keagunganNya”.
Inilah sifat penutup bagi ayat kursi untuk menetapkan ke-Esa-an Allah pada kebesaran dan ketinggianNya. Alif Lam Ma’rifah yang digunakan dalam kedua sifat terakhir ”Al-Aliyyu Al-Azhimu” sesungguhnya untuk membatasi sifat itu hanya milik Allah Yang Maha Suci, tanpa ada yang bersekutu denganNya. Bahkan tidak ada seorang hamba pun yang berusaha mencapai posisi kebesaran dan ketinggian seperti ini melainkan Allah akan mengembalikannya kepada kehinaan dan kerendahan di akhirat kelak Allah swt berfirman, ”Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi..” (Al-Qashash: 83)
Demikianlah ayat kursi hendaknya dijadikan prinsip dan acuan dalam berinteraksi dengan Allah dan dengan seluruh makhluk-Nya. Hanya Allah Pemilik segala sifat kesempurnaan, sedangkan manusia tidak layak memakai pakaian kebesaran Allah. Keyakinan yang mendalam akan seluruh sifat-sifat Allah akan mampu melahirkan perasaan khauf (takut) akan murka dan azab Allah jika kita melanggar aturan-Nya. Begitu juga akan mampu melahirkan sifat raja’ (penuh harap) kepada kasih sayang dan rahmat Allah swt.